21 tahun yang lalu, kata mama kau
terlahir di desa pinang merah tercinta, di pelosok SMP. Hahaha. Bidannya? Ayah. Karena kata mama lagi,
bidannya datang tapi kau sudah lahir.
Adikku yang paling cantik,
yang katamu kau lagi UAS, dan hari ini hari UAS terakhirmu di semester ini.
Lantas kau tak jadi pulang katamu. Kasiaaan. Padahal kau sedang menanggung
rindu padaku, eh tapi sama mama, ayah dan dek nazri pun juga. Kasiaaan sampe kebawa
mimpi. Hahaha.
Wah, sudah 21 tahun yaa
umurmu. Semakin keliatan kalau kita kembar. Kau 21, aku 22. Cuma beda 1 tahun
kalau gak dihitung bulan yang kurangnya. Banyak yang bilang kau dan aku kembar.
Yah, kembar. Cuma beda tanggal lahir aja. Apalagi si mama beliin kita baju
selalu sama. Tambah deh kembarnya. Kau juga, sering bilang “Udah lah kak, akui
saja kalau kita ini memang kembar”. Kau bilang begitu karna kalau difoto aku
erlihat seperti kau, dan kau terlihat seperti aku. Sampe-sampe si mama bilang,
“Ya udah, kakak ervi aja yang ikut ujian (waktu itu kau mau ujian SNMPTN atau
pas ujian masuk apa gitu, kalo gak salah), tuh difotonya dek lina malah mirip
kak ervi”. Hahaha. Terus kata mama, foto ijazahku itu sangat mirip kau, makin
parah kan? Hahaha :D. Apalagi kalau aku sakit. Kau gak mau ketinggalan, cepat
banget tertular. Padahal cuma batuk dikit, akunya cepat sembuh, eh kaunya agak
lama sembuhnya. Ckckckck. Tapi, kenapa kau juga ikut-ikutan? Aku operasi
appendik, kau pun ikut-ikutan dioperasi juga. Haha,ngiri yee pengen nginep di
RS juga (hehe, operasimu pun itu karna ku yang bersikeras dek, biar gak
terlanjur basah, ya sudah mandi.. maksudnya gak sampe separah kakak :D).
Kembali ke topik. Kau semakin
tua loo :D . Bosankan kalau kakak repeti terus? Ingat dek, hidup kita di dunia
cuma sebentar. Kau tau, yang wajib kalau ditinggalkan dapat apa?? Taulah, kita
tau :D . Aku percaya, bidang yang kau dalami akan membuat kau lebih dan semakin
bijak dalam berpikir dan bertindak. Jika kau mampu menemukan jalan keluar
masalah orang lain, kau juga bisa berpikir yang bijak untuk masalahmu sendiri.
Apa kita selalu baik-baik
saja? Ya, tentu. Meski sangat sering bertengkar entah karena apapun, tapi
keluar kuping kiri masuk kuping kanan. Selalu cepat juga baikan. Hahaha, kita
selalu kayak anak kecil. Kadang-kadang kau, kakak , dan aku, kita betah tertawa
bertiga. Apalagi kalau kalian udah bully aku, baru puas. Eh tapi, kita kan gak
sekedar kaka adik. Kita lebih dari itu. Teman yang paling dekat. Teman curhat.
Teman jalan-jalan. Bahkan yang paling dekat dibanding siapapun. Karena yang
paling tau tentang kita, ya keluarga kita :D.
Kau sudah 21 tahun. Semoga
Allah selalu memberikan keberkahan dan ridhoNya untukmu, melimpahkan rezekiNya
padamu, diberi kesehatan selalu, diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sejatinya
berdo’a dan bersyukur bukan pada hari-hari tertentu. Tapi, setiap saat. Jangan
lupa, traktir aku kalau kau sudah pulang.
Selamat Hari lahir adikku
sayang.
Dari kamar kita, di rumah
Aku, dan salam rindu dari mama.
Jemputlah Duniamu
(Ervi Yuhdwiyani Siregar)
Masih di
atas dengkurmu sendiri
Bangunlah,
hari sudah pagi
Katamu kau
akan jauh berkelana pergi
Katamu kau
akan mengubah nyata semua mimpi
Katamu kau
bersiap, berlari
Kau bangun
caramu sendiri melawan api
Kau buat
polamu sendiri meyiram bumi
Kau raih
citramu sendiri menjadi saksi
Kau ubah
pandangmu sendiri membawa kaki
Kau lewati
sunyi
Kau terima
menepi
Jangan
terburu-buru,
Bersabarlah
menunggu,
Jemputlah
duniamu,
Lewati
proses hidup bukan belenggu
Tapi,
Letakkan
dunia di tanganmu,
Bukan di
hatimu
Pinang Merah, 6 januari 2014
(Puisi yang gak lolos, hehehe)
i love u, hmm..... bagus dek ervi...
ReplyDelete