Saturday, February 8, 2014

Sajak Durian, Rambutan, Duku

Sajak Durian, Rambutan, Duku
(Ervi Siregar)

Durian,
Dulu sekali tak pernah ku menyukaimu
Aromamu selalu mengganggu kepalaku,
Meski kau primadona dimana-mana,
Meski Banyak orang yang mencari-cari,
Kau masih belum bisa membuatku tertarik,

Paling banter, 5 biji yang mampu ku usik,
Haha, kau masih kalah,


Rambutan, 
Pohonmu masih tegap berdiri di halaman,
Tapi untukku tak kau sisakan,
Hanya sekejap memulai manis,
Kau langsung saja ingin segera habis,
Tiada mengapa, mamaku telah membawanya,
Di november lalu yang mesti tak kau lupa,


Duku manis,
Kau selalu menarik perhatianku,
Seakan memanggil-manggilku,
"Kemari, kau pasti menginginkanku. Ayolah, kau takkan menyesal"
Tapi kenapa kau begitu mahal?
Tetap saja kau masih membuatku terpaku
Ya, jua adik dan kakakku,
Bahkan saling berebeut mengambil yang terbesar,


Apakah kau tahu buah berduri?
Apakah kau tahu buah berambut?
Dan apakah kau tahu buah yang aku pun tak tahu bagaimana menjelaskannya?
Pada ketika ku berbincang dengan kakakku,
"Andai saja kau masih banyak ketika nanti, ketika titik-titik"
"Semoga kau masih bermusim saat aku titik-titik"
Maaf, bagian titik-titik takkan ku beritahu sekarang,
Ya, aku juga berharap kau masih memesona
Kala hari-hari akan datang,

No comments:

Post a Comment