Thursday, April 19, 2012

MERESTUI JANJI


Sesungguhnya kau maha mendengar wahai gusti pangeran. ku kabarkan padamu, senyum pedih ini terukir, dengan relief yang tak bisa ku fahami.
diorama kecamukkah? atau goresan ajal yang pekat?! aku hanya ingin pulang padamu, menyerahkan hati kecil yang tergores.

Kemarin  . . .senja kau kirimkan untuk mengajariku membangun satu bangunan kokoh bernama ikhlas, aku mempelajarinya dengan sungguh, mencatatnya rapi-rapi di dinding hati, dan aku belum mengerti untuk apa semua itu. tapi kau memang satu-satunya maha agung yang tak pernah meninggalkanku, menjawab tanya tak terungkap, kapan saja. dan hari ini, kau mengujiku dengan ilmu itu.

Sesuatu yang indah andai aku mampu melewatinya bukan? tapi aku tak ingin berdusta, tak ada yang bisa ku hapuskan. salahkan jika aku tetap menyimpannya, menikmatinya sebagai rasaku sendiri. . . . aku tidak sedang bermain api dengan perasaan ini. aku memilikinya dalam hati, bahkan sebelum ia sadar adaku untuknya. DULU . .  .

Tak sewaktu aku menunggu, tak sekali ia bermain dengan perasaanku. dulu waktu aku baru menjadi hati muda kecil yang lugu, aku ingin berteriak,,,, mengabarkan pada semua rasa pedihku, tapi apa daya, aku masih punya malu. lalu hanya kau dan aku yang tau rasanya, menyimpan bayang-bayang milik seseorang dalam lemari hati sebagai teman tawa dan sepi.

Tapi apakah kaupun setuju, menyakiti hati seorang manusia? tidak juga aku. untuk kebaikan yang lebih besar. tuntun aku melepasnya dengan yang lain. aku bukanlah jaminan kebahagiaan. ajari aku berkaca sekarang . . .biar  tau seburuk apa rupaku, bercermin pada wajah orang-orang dan mereka.dan . . . . berikan saja aku lencana yang pantas . . .  sebagai tanda iklas akan semua. berikan aku rela menerima mereka sebagai bagian hidupku. bukan antara aku dan dia, tapi antara mereka . . . . aku ada "masih" dengan cintaku yang sempurna.

Hari ini aku merestui, janji hati dua anak adam. meski sering menertawakan diri sendiri. aku tetap menyayangimu. selamat datang hati baru . . . . ini aku, dan hatiku yang pernah dan selalu untuknya.

No comments:

Post a Comment