Majel, 29 September 2014
Selama sekolah, bahkan beberapa
detik sebelum upacara, tidak pernah kusangka bahwa aku akhirnya harus memiliki
cerita menjadi pembina upacara. Hehe, sedikit grogi awalnya. Apalagi, menjadi
pembina upacara terkesan mendadak. Pak Semiu, Kepsek SMP 5 Satap Bonti
memintaku untuk menjadi pembina upacara, aku tak bisa mengelak karena minggu
kemarin beliau sudah menawarkanku tetapi berkilah dengan alasan tak siap. Hari
ini kubuktikan, siap tak siap, aku harus bisa menjadi pembina upacara. Tak
henti-henti kulafazkan shalawat, berharap waktu melambat agar upacara tak kan
datang, atau waktu berlari agar upacara hari ini tidak terlewati. Jadi ingat
ketika prakondisi, instruktur berpesan, di daerah 3T nanti, bisa jadi kalian
yang akan menjadi pembina upacar. Hari ini, kubuktikan sendiri kata-kata sang
instruktur (Terima kasih instruktur prakondisi atas ilmunya J )
Upacara berjalan seperti biasa.
Tiba di amanat, tanganku mulai dingin. Kutarik nafas, kubaca Bismillah.
Ternyata mulutkuku bisa juga mengucapkan selamat pagi dengan lancar dihadapan
guru dan siswa siswiku. Hehe, lebay dikit ya. Selama amanat, mulutku tak henti
bicara. Berbicara tentang petugas upacara, kebersihan, hingga disiplin dan
belajar. Ternyata panjang kai lebar juga aku memberi amanat, lumayan lama.
Hehe. Alhamdulillah, hari ini aku sukses menjadi pembina upacara. Bagaimana
dengan kalian teman-teman guru SM3T, sudahkah kalian menjadi pembina upacara?
:D
No comments:
Post a Comment