Sajak Karya : D. Zawawi Imron (Tahun1966)
Kalau aku merantau lalu datang musim kemarauHanya air airmatamu, Ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantauSedap kopyor susumu dan ronta kenakalan kuDi hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduanLantaran hutangku padamu tak kuasa ku bayar
Ibu adalah gua pertapaan kuDan Ibulah yang meletakkan aku di siniSaat bunga kembang menyemerbak bau sayangIbu menunjuk ke langit, kemudian ke bumiAku mengangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasih mu ibarat samuderaSampai lautan teduhTempatku mandi, mencuci lumut pada diriTempat ku berlayar, menebar pukat dan melempar sauhLokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagikuKalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawanNamamu, Ibu, yang kan ku sebut paling dahuluLantaran aku aku tahuEngkau ibu dan aku anak mu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakalTuhan yang Ibu tunjukkan telah ku kenalIbulah itu, Bidadari yang berselendang bianglalaSesekali datang padakuMenyuruhku menulis langit biruDengan sajakku1966
No comments:
Post a Comment