Saturday, February 4, 2012

IBU


Sajak Karya :  D. Zawawi Imron (Tahun1966)

Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering, dedaunan pun gugur
bersama rerantingan
Hanya air airmatamu, Ibu, yang tetap lancar mengalir

Bila aku merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalan ku
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa ku bayar

Ibu adalah gua pertapaan ku
Dan Ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun kurang mengerti

Bila kasih mu ibarat samudera
Sampai lautan teduh
Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempat ku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
Namamu, Ibu, yang kan ku sebut paling dahulu
Lantaran aku aku tahu
Engkau ibu dan aku anak mu

Bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang Ibu tunjukkan telah ku kenal
Ibulah itu, Bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru
Dengan sajakku

1966

















No comments:

Post a Comment